Aku
menangis lagi.
Baru
saja kakak perempuanku pulang dengan sumringah. Dia meyakinkanku yang sudah
terlalu lelah.
Aku
menangis semakin jadi.
Lidahku
mati rasa seketika. Meratap kemalangan kekasihku tiba-tiba. Membatin kelakuan
kakakku yang tak bisa kuterima. Kekasihku yang dicumbunya diam-diam. Lantas
dicampakkan begitu kelam.