Merakit Kata

Merakit makna di balik kata...

  • Home
  • Download
  • Premium Version
  • Custom Theme
  • Contact
    • download templates
    • Link 2
    • Link 3

Menu

  • Home
  • Dear Diyar(i)
  • Fiksi Mini
  • Tentang Si Perakit
  • Merakit Gambar
Home Archive for Mei 2014


Entahlah, sudah berapa kali aku melihat Nadia meremas-remas tangan, menutup mata dan telinga. Tubuhnya gugup gemetaran setiap pertengkaran itu di mulai. Sungguh kebiasaan yang membuatku trenyuh.
Nadia adik perempuanku yang masih duduk di bangku SMP itu mengeluh kepadaku. Melempar pertanyaan yang aku pun tak tahu jawabannya. Hanya orang tua kami yang tahu—yang kami tahu mereka selalu bertengkar akhir-akhir ini.
Di dalam kamarku kami menguping atau lebih tepatnya tak sengaja mendengar—karena kami mulai terbiasa dengan pertengkaran orang tua.
Aku bersama Nadia. Sementara ayah dan ibu berada tak jauh dari kami. Tetapi kami tak melihat keduanya. Kami hanya mendengar suara-suara mereka saling berteriak. Lalu suara itu menghilang. Tak terdengar lagi.


Merah. Lulu bilang warna merah itu keberanian. Lambang dari sikap yang tegas. Dulu aku pernah melihat warna itu dalam darahku. Menyembul dari balik luka. Menempaku agar kuat.
Biru. Aku menyukainya sangat. Biru adalah perjalanan sang mentari yang lahir dari rimba malam. Setiap kepalaku mendongak, biru selalu jujur dan memenuhi janjinya. Tenang terbias rona lautan.  Tumpah di mataku.
Putih. Lulu bilang putih adalah warna yang membuatnya ceria. Dia suka awan yang menari-nari di panggung mahabesar. Menaungi kehidupan di bawahnya. Putih tidak hanya suci, melainkan keagungan yang tersirat dalam setiap ruh mewakili sifat Tuhan. Putih juga mewakili kejujurannya. Ah, satu lagi, putih yang kutemukan melapisi kulitnya.
Hitam. Warna yang menelisik bagiku. Warna yang kutemukan setelah kuning, hijau, dan kelabu. Menyeruput ingin tahuku satu demi satu. Namun Lulu tak pernah tahu. Meskipun tubuhnya dibungkus jaket hitam dan kakinya dibalut sepatu hitam.
“Sebentar lagi kau akan mengerti warna itu,” bisikku ketika tubuhnya enggan berdiri. Merebah berselimut takut dan cemas.
Hitam akan mengenalkannya dengan sesuatu yang abstrak. Lebih indah dari karya seni maestro mana pun. Berjanji setia menemaninya seumur hidup. Lebih dari janji kekasih mana pun.
Lulu, kini ceritakan kepadaku. Apa beda terpejam dan terjaga. Setelah biji matamu tercongkel. Apakah jaket dan sepatumu masih hitam?
***

200 kata.
Untuk MFF Prompt #49 : In the Eye of You
Langganan: Postingan ( Atom )

Mari Mencari

Sembari Dengarkan

Arsip Rakitan

  • ►  2017 (3)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2016 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2015 (15)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2014 (35)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Juni (2)
    • ▼  Mei (2)
      • Mereka Saling Berteriak
      • Warna Dalam Matamu
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2013 (4)
    • ►  Desember (4)

Rakitan Sebelumnya

  • Ingin Hilang Ingatan
    Letih di sini, kuingin hilang ingatan.... Gerimis merona malam ini. Aku bisa merasakan warna pipimu memerah delima. Kau pasti meng...
  • #FFRabu - Lipstik Buat Parti
    Sejak Si Parti anak Pak Lurah suka nongkrong di warung milik Pak Burhan, dia menjadi pintar bersolek. Kecantikannya kini hampir menyaingi ...
  • Aku Memilihmu
    sumber Pilih dia atau aku, Lucie? “Jangan gegabah! Berpikirlah!” lelaki di depanku berteriak. Mukanya pasi melihatku. Aku t...
  • #FFRabu - MOU
    “Silakan dipelajari MOU-nya, Pak.” “Sebentar, Mas. Ini benar harga barangnya segini?” “Iya, Pak. Kalau kondisinya baru, biayanya meman...
  • Hanya Teman (Kata Mutia)
    Dulu. Dulu kita punya cerita. Teman. Dulu kita berteman. Sampai sekarang pun kita berteman. Hanya berteman. Sampai akhirnya waktu mu ...

Monday Flash Fiction

Monday Flash Fiction
Tempat untuk berfoya-foya para FlashFiction Lovers

Follow Twitter

Follow @ardirahardian

Cuplikan Twitter

Tweets by @ardirahardian

Kawan Blogger

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Si Perakit Kata

Unknown
Lihat profil lengkapku

E-book Monday Flashfiction 1

E-book Monday Flashfiction 1

E-book Monday Flashfiction 2

E-book Monday Flashfiction 2

Pada Sebuah Nama

Pada Sebuah Nama

Merakit Kata (Book Version)

Merakit Kata (Book Version)
Copyright 2014 Merakit Kata.
Distributed By My Blogger Themes | Designed By OddThemes