“Gimana rencanaku,
Kak?” tanya Agil mendesis.
“Aku sepakat, Gil.
Kuyakin si Robi gak bakal besar kepala lagi,” Tomo menyeringai.
“OK. Aku pastikan kamarnya selalu terbuka
sampai besok pagi, Kak.”
Agil segera menjalankan
misi pertama—membuat Robi lengah.
Malam menjelang. Tomo
mengendap masuk kamar Robi.
“Kerja bagus, Gil,” batin Tomo mendapati Robi tertidur
pulas.
Sekejap dompet
coklat tua Robi yang tergeletak di meja diraihnya. Misi selesai.
“Dompet Robi
hilang dicuri orang.” Begitu kata Tomo pada tetangga kos yang lain keesokan
harinya.
Anak kos lain
yakin pencurinya pasti orang dalam. Kos tempat tinggal mereka adalah kos paling
aman dengan dua satpam jaga setiap harinya. Apalagi pagar tinggi melingkari
area kos dengan segala pernak-pernik kawat berduri.