Merakit Kata

Merakit makna di balik kata...

  • Home
  • Download
  • Premium Version
  • Custom Theme
  • Contact
    • download templates
    • Link 2
    • Link 3

Menu

  • Home
  • Dear Diyar(i)
  • Fiksi Mini
  • Tentang Si Perakit
  • Merakit Gambar
Home Archive for Juli 2015

sumber
“Kamu pernah kangen?” tanyaku setengah berbisik.
“Tentu dong, Mas,” dia menyahut datar. “Emang kenapa?”
“Baguslah, kalau gitu kamu bisa ngrasain apa yang sedang kualami.”
“Kamu kangen, Mas?”
Alisku terangkat. Matanya berhasil menangkap mimik mukaku yang seolah berkata, “Masih perlu kujelaskan ya?”
Aku cuma ... kangen. Bolehkah?
Dia datang sekitar tiga minggu lalu. Berkacamata, berhijab hijau toska berpadu dengan celana dan sepatunya. Kemeja hitamnya masih bisa kuingat. Dan jelas senyumnya menawanku dalam renjana hingga kini.


Sampai detik ini celana itu masih dikenakannya. Celana kesukaan yang tak pernah lupa dipamerkan kepada rekan-rekannya. Ada yang bilang celana itu diambilnya ketika jemuran tetangga sedang tak dijaga. Ah, kalau kata istrinya celana itu hasil dari jerih payah berjualan asongan setiap harinya. Istrinya tak pernah curiga dari mana asal celana itu. Toh itu hanya sebuah celana yang tak lebih dari penutup kemaluan suaminya.
Celana itu berwarna coklat. Hampir setiap hari Ramli memakainya. Anehnya si istri malah merasa senang dengan tampilan baru suaminya. Entah dari sisi trend mana celana coklat lusuh itu dipandangnya modis dan pas untuk ukuran suaminya. Tapi semenjak kasak-kusuk si istri kepada ibu-ibu tetangga perihal kepuasan batin yang diperolehnya tiap malam, kondisi kampung menjadi geger. Banyak gosip melanda bak jamur di musim hujan. Mulai dari celana itu membuat nafsu bercinta melejit berkali lipat. Hingga bisa menaikkan ketampanan setiap pria yang memakainya. Mulut ibu-ibu di kampung penuh busa menceritakan ini dan itu yang belum tentu benar adanya.
Langganan: Postingan ( Atom )

Mari Mencari

Sembari Dengarkan

Arsip Rakitan

  • ►  2017 (3)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2016 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ▼  2015 (15)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ▼  Juli (2)
      • Kangen
      • Celana
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (35)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2013 (4)
    • ►  Desember (4)

Rakitan Sebelumnya

  • Ingin Hilang Ingatan
    Letih di sini, kuingin hilang ingatan.... Gerimis merona malam ini. Aku bisa merasakan warna pipimu memerah delima. Kau pasti meng...
  • #FFRabu - Lipstik Buat Parti
    Sejak Si Parti anak Pak Lurah suka nongkrong di warung milik Pak Burhan, dia menjadi pintar bersolek. Kecantikannya kini hampir menyaingi ...
  • Aku Memilihmu
    sumber Pilih dia atau aku, Lucie? “Jangan gegabah! Berpikirlah!” lelaki di depanku berteriak. Mukanya pasi melihatku. Aku t...
  • #FFRabu - MOU
    “Silakan dipelajari MOU-nya, Pak.” “Sebentar, Mas. Ini benar harga barangnya segini?” “Iya, Pak. Kalau kondisinya baru, biayanya meman...
  • Hanya Teman (Kata Mutia)
    Dulu. Dulu kita punya cerita. Teman. Dulu kita berteman. Sampai sekarang pun kita berteman. Hanya berteman. Sampai akhirnya waktu mu ...

Monday Flash Fiction

Monday Flash Fiction
Tempat untuk berfoya-foya para FlashFiction Lovers

Follow Twitter

Follow @ardirahardian

Cuplikan Twitter

Tweets by @ardirahardian

Kawan Blogger

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Si Perakit Kata

Unknown
Lihat profil lengkapku

E-book Monday Flashfiction 1

E-book Monday Flashfiction 1

E-book Monday Flashfiction 2

E-book Monday Flashfiction 2

Pada Sebuah Nama

Pada Sebuah Nama

Merakit Kata (Book Version)

Merakit Kata (Book Version)
Copyright 2014 Merakit Kata.
Distributed By My Blogger Themes | Designed By OddThemes