Kangen
“Kamu
pernah kangen?” tanyaku setengah berbisik.
“Tentu
dong, Mas,” dia menyahut datar. “Emang kenapa?”
“Baguslah,
kalau gitu kamu bisa ngrasain apa yang sedang kualami.”
“Kamu
kangen, Mas?”
Alisku
terangkat. Matanya berhasil menangkap mimik mukaku yang seolah berkata, “Masih
perlu kujelaskan ya?”
Aku
cuma ... kangen. Bolehkah?
Dia
datang sekitar tiga minggu lalu. Berkacamata, berhijab hijau toska berpadu
dengan celana dan sepatunya. Kemeja hitamnya masih bisa kuingat. Dan jelas
senyumnya menawanku dalam renjana hingga kini.
Berawal
dari semua yang serba biasa-biasa saja. Lantas ada yang aneh dalam diri ini.
Aku menjadi selembar daun yang dia embus. Terhuyung-huyung hatiku diterbangkan
bak kapas.
Dosakah
aku mencintainya? Memilikinya? Ah, terlalu belia rasanya perasaan ini. Terlalu
cetek langkah yang kita tempuh. Kapan bisa kutemui dia lagi? Dia akan
menganggapku tak sabaran. Salahkah?
Tidak
ada yang salah dan benar untuk mencinta. Sepasang muda dan mudi haruslah memahami.
Bukan menghakimi dengan salah dan benar. Menurutnya perjalanan adalah proses
yang harus dinikmati pelan-pelan. Menurutku kenikmatan akan teraih dengan usaha
dan sebuah pertemuan. Kenikmatan mencinta, bukan? Lantas apa yang ingin dia ulur? Apa yang harus kutunggu? Jika cinta
memang sudah terbit dari hati masing-masing.
Kapan?
Ya, kapan hari itu datang? Keputusan yang akan kuutarakan. Keputusan yang akan
dia tentukan tumbuh atau layunya kuncup-kuncup asmara.
Haruskah
kunyanyikan sebuah lagu tentang lelahnya hati menunggu? Terperosok renjana yang
makin usang? Apakah dia tahu lagu berjudul “Terlalu Lelah” yang disuarakan oleh
Evo?
Aku
benci penggalan liriknya :
Kala kebosanan melanda di dinding
hati.
Saat itu kulepas dirimu.
Sebab
hati ini selalu terlahir kembali. Jangan buatku bosan menunggu atau kulepas
saja seperti kulit bawang yang berlapis-lapis itu. Kian terlepas, kian
mengkilat kulit yang baru. Sungguh aku tidak ingin dia menjadi kulit yang
terkelupas itu.
Sekali
lagi kukatakan kepadanya, “Aku kangen kamu. Bolehkah?”
Kuharap
dia mengangguk seraya membalas dengan senyum, “Iya, Mas.”
Surakarta,
pukul 23.48
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar