GITAR USANG
Adakah
yang lebih nikmat daripada menyambut senja dan nada-nada di pekarangan? Adakah
syahdu terhebat melebihi kicau burung kenari dan secangkir kopi tubruk beraroma
sudut pedesaan? Si tua bermanja dimandikan lazuardi.
Dua
pasangan bersahutan, bernyanyi, berirama. Mereka tahu ada kerinduan yang wajib
ditumpahkan. Mereka adalah pertemuan yang enggan melewatkan kepergian hari.
Mereka adalah harmoni yang berujung pada akor C mayor.
Pukul
lima sore anak-anak berlarian di halaman rumah mereka. Menunggu dua pasangan
itu bernyanyi. Lagu tentang langit dan kecintaannya kepada senja, serta
perempuan yang dicintai. Ibu, istri, dan kekasih adalah tinta yang sempurna
untuk ditumpahkan ke dalam bait.
Azan
Magrib membelai telinga-telinga manja. Tanda keintiman sampai di ujungnya.
Senja berduka mengenang mereka. Dua pasangan malang bernyanyi dan berirama.
Satu dari mereka telah tiada. Malam membenamkan penguasa hari. Juga si tua
pemetik gitar usang yang mencintai senja.
Kicau
burung kenari tak merdu lagi.
Kopi
tubruk tinggal ampasnya. Dingin dan jelaga.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar