Judul : Madre Kumpulan Cerita
Penulis : Dee/Dewi Lestari
Penyunting : Sitok Srengenge
Penerbit : Bentang Pustaka
ISBN : 978-602-8811-49-1
Cetakan Pertama, Juni 2011
162 hlm
“Apa
rasanya sejarah hidup kita berubah dalam sehari? Darah saya mendadak seperempat
Tionghoa, nenek saya ternyata seorang tukang roti, dan dia bersama kakek yang
tidak saya kenal, mewariskan anggota keluarga yang tidak pernah saya tahu:
Madre.”
Madre berhasil menarik perhatian saya di awal cerita, Dee
menyajikan teka-teki tentang siapa Tansen Wuisan dan kenapa harus dia yang
menerima warisan berupa sebuah kunci dan selembar kertas bertuliskan alamat di
dalam amplop (yang nantinya digunakan untuk bertemu dengan Madre)
Kisah Madre bermula ketika pemuda bernama Tansen menghadiri pemakaman
kakeknya Tan Sin Gie—yang belum pernah dia kenal sebelumnya—dan membuat
benaknya terus memikirkan siapa dan kenapa Tan Sin Gie mewariskan Madre kepada
Tansen. Melalui alamat yang dia dapatkan dari pengacara ahli warisnya, Tansen
lantas bertemu dengan Pak Hadi. Lelaki tua yang dulunya bekerja di tempat Tan
Sin Gie bercerita tentang awal mula Tan memulai usahanya sebagai penjual roti
bersama dengan perempuan bernama Lakshmi, neneknya. Mereka menamai toko roti
itu, Tan de Bakker.