“Maukah
kamu jadi pacarku?”
Dia
menjawab dengan anggukan mantap diiringi senyum yang selalu membuatku merasa
tenang. Namanya Gadis saat itu kutemukan dia berusia 22 tahun. Kukenal dia di
pinggir kota Pahlawan setahun yang lalu tanggal 7 Desember. Kami kuliah di
salah satu universitas ternama di Surabaya. Aku jatuh cinta pada pandangan
pertama saat konser menggema di Sabtu malam itu. Yang paling kusuka adalah
senyumnya yang selalu membuatku tenang. Malam itu band lokal sedang berlalu
dengan sebuah lagu berjudul “Sempurna” seperti mereka tahu ada sosok sempurna
yang kutemukan malam itu. Ya, lalu kami berkenalan atas bantuan seorang temannya
yang kebetulan temanku juga. Benar-benar cara berkenalan yang klasik. Gadis,
aku berharap kita bisa bersama.