Mual


 Tempat ini masih saja tak berubah sama seperti enam tahun yang lalu. Pemandangan dari lantai tiga memang menyenangkan. Melihat orang-orang menyemut di bawah. secangkir kopi hitam ini entah aku bisa menghabiskannya atau tidak. Kepalaku sakit seperti dipukuli orang. Migrain sedang menyerangku beberapa saat lalu ketika aku menelusuri jalan aspal Kota Bunga. Kini sisa sakitnya menyelimuti kepalaku yang melongok-longok memandangi beringin tua di seberang jalan. Di sudut tempat ini banyak penjual menggoreng dagangannya dengan minyak entah berapa liter dan entah berapa kolesterol hinggap di dalamnya.


Lantai tiga plaza adalah kenangan saat senyummu mampir ke mataku. Tapi rasa sakit kepala ini membuat sinarmu meredup dari langit-langit anganku. Aku tak peduli dengan orang lain yang mungkin mengamati keadaanku. Aku sedang sakit menahan migrain yang tega menyerangku mendadak ini.

Di tempat ini ketika aku bimbang dengan keputusanku. Saat kau hanya memeluk diam entah karena takut atau gugup. Di tempat ini aku memejam mata sejenak meredakan nyeri yang menusuk kepala kiriku. Sama seperti dulu saat aku mendiamkanmu karena kau pun diam di hadapan orang yang kau anggap cinta padamu. Aku tertidur memberi kesempatan untukmu berlatih menyapaku. Namun sepi lebih peka daripada angin yang diam-diam meniup rambut tipismu. Kini aku duduk bersama sahabatku bernama Mr.Blog yang tengah menikmati pemandangan dari lantai tiga sepertiku.
“Bagaimana migrainmu?” Tanyanya singkat membenarkan kacamata.
“Beri aku beberapa menit untuk tidur, kepalaku rasanya berat sebelah. Teruskan saja pekerjaanmu”
Mr. Blog meninggalkanku menikmati rasa sakit kepala ini. Dia tenggelam dalam arus dunia maya meneruskan tulisannya. Kami berdua sengaja datang ke tempat ini untuk mencari inspirasi. Dia seorang blogger handal dan aku hanya pecandu kata dalam kertas yang terkacaukan oleh sakit di kepala. Kopi yang kupesan ternyata tak berpengaruh membuat mataku melek.
“Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini? Pemandangannya lumayan bagus meski di tengah kota namun banyak ide yang kutangkap di sini” Jelas Mr. Blog dengan semangat.
“Dulu aku sering ke sini untuk berdiskusi dengan seseorang. Orang itu adalah inspirasiku hingga saat ini” Jawabku dengan senyum menahan sakit.
Mr. Blog manggut-manggut memoles rambut janggutnya yang jarang. Mataku masih terpejam berlari menuju bayang wajah seorang perempuan inspirasiku. Di tempat ini dia sering menasehatiku dengan kata-katanya yang halus. Dia sosok yang dewasa di pikiranku. Selalu ada akhir yang positif setelah aku bertemu dengannya. Senyumnya mengusung senyumku tanpa sadar. Lalu samar sakit kepalaku kembali meredupkan senyumnya.
Mual! Perutku tiba-tiba merasa ingin memuntahkan sesuatu. Mataku terbelalak lalu terpejam menahan rasa mual sangat.
 “Ah kenapa jadi begini. Sial!” Batinku.
Aku mendapati Mr. Blog masih larut bersama tulisannya.
“Ehem, toiletnya sebelah mana ya?” Tanyaku pada seorang pelayan plaza.
Segera aku melangkah meninggalkan sahabatku itu teruntuk rasa mual yang menggangguku. Kaki ini seperti menarik tubuhku untuk segera menuju toilet yang letaknya di ujung lorong lantai ini. Berpasang mata menghampiri wajah orang mabuk sepertiku. Wajar tubuhku seperti kehilangan keseimbangan untuk berdiri tegap bak orang sempoyongan. Pintu toilet sudah di depan dengan gagang bolong menunjukkan kualitas plaza ini. Segera kukeluarkan racun yang memualkan itu.
Beberapa saat setelah mualku termuntahkan dari tubuhku yang kini menggigil, kuputuskan mengakhiri pertemuanku dengan Mr. Blog. Dengan ‘legowo’nya sahabatku mengerti keadaanku.
“Tahukah kau sahabatku, aku baru saja memuntahkan isi perutku” Terangku.
“Wah, sepertinya bukan sakit kepala biasa, masuk angin?” Tanyanya.
“Tidak, aku tak apa”
“Baguslah”
“Tahukah kau perempuan yang tadi kuceritakan memberikan inspirasiku tentang tempat ini?”
“Ya, ada apa dengannya?”
“Sembilan bulan yang lalu aku berhasil membuatnya sakit kepala dan mual-mual sama sepertiku sebelum dia menyandang status ibu”
***

 

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

1 komentar:

  1. ooooohhh...jadiiii...kamu menghamili anak oraaangg??
    kamu menghamili perempuan ituu?? ckckck
    tanggung jawab doonkk wooii...?!!
    hahahhaha...^^

    BalasHapus