Titik Pertemuan Kau dan Aku
Sejujurnya aku
suka ketika kau melihatku dari jarak satu atau dua meter di depanku. Ada sesuatu
yang membuatku enggan melepas tatapan meski sekejap. Jelas aku menikmatinya—melihatmu
dari dekat.
Ke mana pun
kau pergi, sesungguhnya aku hanyalah bayanganmu saja. Menguntitmu seakan-akan
aku pemuja yang takut kau kenapa-kenapa. Jujur saja aku lebih suka kita bertemu
di tempat yang tenang bedua saja. Tidak dengan temanmu. Tidak dengan siapa pun.
“Kau cemburu
ketika aku jalan dengan orang lain?” tanyamu halus kepadaku.
Aku
menggeleng pelan.
“Kenapa kau selalu
menguntitku?” Pertanyaan kali ini agak mengancam.
“Hahaha,
pertanyaan bodoh,” sahutku tak acuh.
Ya,
sebenarnya kita tak pandai berdebat karena kau atau aku akan selalu mengalah
lari dari masalah. Lupakan saja. Sebentar lagi kau juga akan meninggalkanku
sendirian. Kau dan aku akan menghilang lari dari masalah.
Ke mana
sekarang kauakan pergi? Tak masalah bagiku menemukanmu. Kau sangat mudah
kutemukan. Hanya saja aku muak jika di sebelahmu atau di depan, belakang, atas,
dan bawahmu ada seseorang selain aku. Ingatlah, siapa yang selalu kautemui
ketika kau berduka, aku. Sebab, hanya saat itulah kau berkeluh kesah
memanggilku dan menatapku dari jarak satu meter.
Ya, kau dan
aku saja. Hanya berdua. Berkeluh tentang dukamu, sebab sudah beberapa waktu ini
kau jarang memamerkan senyummu. Senyum bahagia. Senyum jatuh cinta.
Kau dan aku.
Kita adalah persamaan yang berhubungan dan senyatanya irasional. Mengapa Tuhan
tidak menciptakan satu kaum saja entah laki-laki atau perempuan agar logika dan
emosi tak saling menggurui. Kau dan aku ini ciptaan-Nya bukan? Atau bukan?
“Hey, kau,
mulai sekarang kita akan berpisah,” ucapmu tersenyum. Senyum yang tak pernah
aku temui. Senyum jatuh cinta.
Kau dan aku.
Sudah sewajarnya aku sadar sedari dulu bahwa kita memang tidaklah sama. Akulah yang
tidak irasional. Menatapmu dari jarak satu atau dua meter.
Kau mulai
memunggungiku dan terpaksa aku pun melakukan hal yang sama. Langkahmu menjauh. Aku
pun sama. Hanya itu yang bisa kulakukan. Menjauh dari titik pertemuan yang
kausebut cermin itu.
***
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar