Aku Mencintainya
“Lakukan John! Atau aku yang akan
melakukannya!”
Wanita itu terus meneriakiku dari
belakang. Aku tak punya waktu banyak dan tak bisa melawannya.
“Apalagi yang kautunggu John? Cepat!” perintahnya.
Keringat mulai bercucuran merembes keluar
di setiap pori-pori tubuhku. Tanganku tak sehangat saat aku memeluknya.
“Satu....” Wanita di belakang mulai
menghitung. Dia sudah tak sabar.
“Dua....” Dia mulai mendekat.
“Tiga!!!”
Mataku terbelalak. Lagi-lagi mimpi buruk
itu datang. Kulirik jam yang angkuh terdiam menempel di dinding kamar. Sudah
lewat dari tengah malam dan aku lupa sudah berapa kali kutenggak obat penenang.
Ini gila, sungguh gila jika mimpi itu terus datang. Ah, aku lupa hari ini sudah
masuk hari Minggu. Aku sudah janji dengan Lena untuk menemaninya latihan band.
Masih ada beberapa jam untuk melanjutkan tidur. Jelaga di luar sana pekat
berteman dengan hujan yang belum kunjung reda. Kurebahkan tubuh kembali
merengkuh lelap bersama sisa malam.
***
“Apalagi yang kautunggu John?”
Kata-kata itu selalu berdengung di
kepalaku. Entah sudah berapa kali Lena berkata seperti itu kepadaku.
“Cium aku,” pintanya.
Aku terdiam.
“Ada apa John? Bukankah kau
mencintaiku?”
Aku masih terdiam. Hanya bibir kami yang
berbicara dengan sentuhannya yang lembut. Aku tak bisa melawannya. Aku
mencintai Lena. Apa pun akan kulakukan untuknya.
***
Malam itu Lena memintaku datang ke
sebuah pesta. Banyak teman yang diundangnya ke pesta itu. Dengan bangga Lena
memperkenalkan aku sebagai kekasihnya. Teman-temannya mengakui hal itu
ditunjukkan dengan sikap hormatnya kepadaku. Lena memang dikagumi banyak orang.
Itu mengapa aku terkena cipratan aura yang dia milikki.
“Apalagi yang kautunggu John?”
Lena menyuruhku duduk berdekatan dengan
salah satu sahabatnya. Namanya Lani. Dia sudah kukenal lebih dulu daripada
Lena. Dia memintaku menemani sahabatnya itu. Aku menuruti apa kata Lena karena
aku mencintainya.
Dari kejauhan kulihat Lena dekat dengan
seorang pria. Tubuhnya tegap dan tinggi dengan wajah yang tak kalah tampan bila
dibanding aktor Hollywood. Aku tak
tahu siapa pria yang bersama Lena itu. Namun gerak-geriknya mulai mencuri
perhatianku sejak tadi.
Langkahku pelan mengekor sepasang pria
dan wanita. Kuikuti Lena dan pria itu hingga di ujung ruangan. Mataku menangkap
pemandangan yang mengejutkan. Lena berciuman mesra denga pria itu. Sialan!
Amarahku mencuat, namun kaki ini serasa terpaku di lantai. Aku tak bisa berbuat
apa-apa karena aku mencintai Lena. Sepasang pria dan wanita itu melanjutkan
kegiatannya di dalam kamar.
***
Sepasang pria dan wanita memadu kasih di
dalam kamar. Segenap hati kulakukan hal itu bersama seorang Lani. Wanita yang
kukenal jauh sebelum aku bertemu dengan Lena. Lani, wanita yang sebenarnya
kucintai. Aku beruntung bisa bertemu lagi dengannya setelah dia menyuruhku
melakukan hal yang tak kuinginkan. Lani memintaku untuk mencintai Lena. Demi
sebuah persahabatan yang terus terjaga. Lena tertarik denganku saat itu dan
Lani harus membayarnya untuk sebuah persahabatan. Ini sungguh gila. Aku harus
mencoba menjadi orang lain untuk melakukannya. Karena sesungguhnya aku
mencintai Lani.
“Apalagi yang kautunggu John?” kali ini
Lani yang berkata seperti itu kepadaku.
“Braaak!!” tiba-tiba pintu kamar terbuka.
Aku terkejut.
Lani menjerit.
Lena menemukanku bersama dengan
amarahnya.
***
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar