I'm Sure You Can Do ... !!
“Aku yakin kamu pasti bisa, Honey.”
“Kamu yakin aku pasti bisa?”
“Harus ... Harus bisa, kamu harus bisa.”
Orang yang kuajak bicara itu menatapku
dengan ragu. Tersirat sebuah ketidakyakinan bahwa dia harus mengubah hidupnya.
“Baiklah, akan kucoba ya.”
“Iya, aku akan terus mendukungmu, Honey.”
Akhirnya muncul juga keberaniannya untuk
mengubah hidup. Aku tak sabar menanti akan seperti apa hidupnya nanti.
Tiga bulan kemudian....
“Honey,
kamu yakin aku bisa berubah?” ucapnya ragu.
Demi Tuhan, aku sudah sedikit melihat
perubahan darinya. Mengapa dia masih ragu?
“Iya, Honey, kamu bisa. Aku merasa kamu sudah ada perubahan walau
sedikit. Tetap semangat ya. Kamu pasti bisa,” terangku berusaha meyakinkannya
kembali.
“Baiklah, akan kucoba terus,” ujarnya
mantap.
Lima bulan kemudian. Dia menunjukkan
perkembangan yang bisa dibilang lumayan. Aku pun semakin optimis dengannya. Namun
beberapa hari berselang dia sempat membuatku putus asa. Ketika aku dan dia
dihibur oleh beberapa pengamen pinggir jalan. Bukan saja menganggu romantisnya
suasana yang tercipta, mereka hampir saja menggagalkan rencanaku. Rencana yang
sudah kuniatkan sejak lama. Dalam hati pun aku trenyuh. Tidak seharusnya aku
memaksa dia untuk mengubah gaya hidupnya. Tapi ini demi langkah lembaran baru.
Hidup baruku mengarungi bahtera rumah tangga dengannya. Mau tak mau aku harus
terus membuatnya menuruti ambisiku.
Tentu saja aku harus memaksa dia untuk
menikahiku jika tak mau mendekam di bui. Enak saja menginjak-injak harga diriku
seperti ini. Menanam benih keturunan dalam rahimku. Aku tak akan melepaskannya
begitu saja. Dia harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.
***
“Aku
yakin kamu pasti bisa.”
Akhirnya kata-kata itu terbukti. Aku
senang dia berubah sesuai apa yang kuinginkan. Walau harus menunggu satu tahun
dengan proses lama. Kesabaranku membuahkan hasil pernikahanku dengannya. Tidak
ada lagi balada pengamen berkepribadian ganda yang hinggap dalam dirinya. Tidak
ada lagi yang melecehkan statusnya. Dia sekarang resmi menjadi suamiku. Seorang
lelaki yang sesungguhnya. Meski perut ini sudah membuncit terlebih dulu. Dia
membuatku hamil saat “separuh kelelakiannya” datang di siang hari.
***
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar